Metrik Kunci SUKSES Penerapan LEAN SIX SIGMA

Mengukur Kinerja untuk Sukses Lean Six Sigma pada Metrik Penting dan Cara Mengimplementasikannya, bukanlah perkara mudah.
Halo, Sahabat Pembaca!
Lean Six Sigma merupakan metodologi yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan dalam suatu proses bisnis. Salah satu kunci keberhasilan dalam menerapkan Lean Six Sigma adalah mengukur kinerja dengan metrik yang penting.

Metrik Kinerja Penting Implementasi Lean Six Sigma

Kali ini, kita akan membahas beberapa metrik kinerja penting dan contoh nyata penggunaannya, serta panduan agar Anda dapat mengimplementasikannya dalam bisnis Anda.
Yuk, simak sambal menikmati roti bakar warung sebelah!

  1. Defects per Million Opportunities (DPMO) DPMO mengukur jumlah cacat atau kesalahan yang terjadi dalam suatu proses per satu juta peluang. Contoh nyata penerapan DPMO adalah pada perusahaan manufaktur yang berhasil mengurangi cacat produk dari 10.000 DPMO menjadi 2.000 DPMO dalam satu tahun, sehingga menghemat biaya produksi hingga 20%.
  2. First Pass Yield (FPY) FPY menunjukkan persentase produk atau jasa yang diproduksi tanpa cacat pada tahap pertama proses. Sebuah perusahaan elektronik berhasil meningkatkan FPY-nya dari 85% menjadi 95% dalam waktu enam bulan, berkat perbaikan proses yang dilakukan berdasarkan metrik ini.
  3. Cycle Time Cycle Time adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proses dari awal hingga akhir. Contohnya, sebuah restoran cepat saji berhasil mengurangi Cycle Time proses pembuatan burger dari 5 menit menjadi 3 menit, sehingga dapat melayani lebih banyak pelanggan dalam waktu yang sama.
  4. Lead Time Lead Time adalah waktu yang dibutuhkan sejak pesanan diterima hingga produk atau jasa selesai diserahkan kepada pelanggan. Sebuah perusahaan e-commerce berhasil mengurangi Lead Time pengiriman barang dari 5 hari menjadi 3 hari melalui perbaikan proses dan koordinasi yang lebih baik dengan mitra logistik.
  5. Process Capability (Cp dan Cpk) Process Capability mengukur seberapa baik proses memenuhi spesifikasi dan persyaratan pelanggan. Contoh nyata penerapan Process Capability adalah pada perusahaan otomotif yang berhasil meningkatkan Cp dan Cpk proses produksi komponen mobil, sehingga mengurangi jumlah produk yang tidak memenuhi standar kualitas.

Panduan Singkat Implementasi Metrik Kinerja Lean Six Sigma

Nah, setelah mengetahui metrik kinerja penting dalam Lean Six Sigma, berikut panduan singkat untuk mengimplementasikannya dalam bisnis Anda:

  1. Tentukan metrik yang relevan. Pilih metrik yang paling sesuai dengan proses bisnis dan tujuan perbaikan yang ingin dicapai.
  2. Kumpulkan data yang akurat. Pastikan data yang digunakan dalam mengukur kinerja adalah data yang akurat dan up-to-date.
  3. Evaluasi secara berkala. Lakukan evaluasi secara berkala untuk melihat perkembangan dan sejauh mana perbaikan yang telah dilakukan berdampak pada metrik kinerja.
  4. Buat tindakan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi. Jika hasil evaluasi menunjukkan bahwa perbaikan yang telah dilakukan belum optimal, segera buat rencana tindakan perbaikan yang lebih efektif dan tepat sasaran.
  5. Terapkan perbaikan berkelanjutan – Continuous Improvement. Jangan berhenti pada satu perbaikan saja. Terus berupaya untuk meningkatkan kinerja dengan melihat peluang perbaikan lain yang mungkin ada dalam proses bisnis Anda.
  6. Pelibatan tim. Libatkan tim Anda dalam proses evaluasi dan perbaikan kinerja. Dengan melibatkan tim, Anda akan mendapatkan perspektif yang lebih luas serta ide-ide perbaikan yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.
  7. Berbagi pengetahuan. Bagikan hasil dan pembelajaran yang didapat dari pengukuran kinerja dan perbaikan yang telah dilakukan. Hal ini akan membantu tim Anda untuk terus belajar dan tumbuh bersama dalam menerapkan Lean Six Sigma.
Baca lainnya ?  SUPPLY CHAIN COSTS REDUCTION SEBESAR 8%

Dengan mengikuti panduan di atas, diharapkan Anda dapat mengimplementasikan metrik kinerja penting dalam Lean Six Sigma secara efektif dan berhasil mencapai perbaikan yang diinginkan dalam bisnis Anda.


“Tak perlu khawatir tentang produktivitas dan profitabilitasmu, PT MITRA PRIMA PRODUKTIVITAS dan COACH WAWANG siap membantumu mencapai kesuksesan!”


Satu Contoh DMPO Reduction di Perusahaan Electronik

Kali ini, kita akan membahas contoh kasus bisnis yang berhasil meningkatkan DPMO (Defects per Million Opportunities) melalui penerapan Lean Six Sigma.

Yuk, kita simak cerita sukses salah satu klien kami bisa menginspirasi Anda, dan kami sertakan juga perhitungan terperinci dari perbaikan yang telah dilakukan!

Kasus: PT. Elektronik Makmur

PT. Elektronik Makmur adalah sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi komponen elektronik. Salah satu produk utamanya adalah chip elektronik. Pada awalnya, perusahaan ini memiliki tingkat cacat yang cukup tinggi, yaitu sebesar 12.000 DPMO. PT. Elektronik Makmur kemudian memutuskan untuk menerapkan Lean Six Sigma untuk mengurangi tingkat cacat dan meningkatkan kualitas produk.

Langkah 1: Menghitung DPMO awal Untuk menghitung DPMO, kita perlu mengetahui jumlah cacat, jumlah kesempatan cacat, dan jumlah unit yang dihasilkan.

  • Jumlah cacat: 60
  • Jumlah kesempatan cacat per unit: 5
  • Jumlah unit yang dihasilkan: 1.000

DPMO awal = (Jumlah cacat / (Jumlah kesempatan cacat per unit x Jumlah unit)) x 1.000.000 DPMO awal = (60 / (5 x 1.000)) x 1.000.000 DPMO awal = (60 / 5.000) x 1.000.000 DPMO awal = 12.000

Langkah 2: Penerapan Lean Six Sigma PT. Elektronik Makmur kemudian membentuk tim Lean Six Sigma yang bertugas untuk mengidentifikasi penyebab cacat dan merumuskan perbaikan yang diperlukan. Setelah melakukan analisis, tim menemukan bahwa salah satu penyebab utama tingginya tingkat cacat adalah ketidaksesuaian suhu dalam proses produksi.

Langkah 3: Perbaikan Proses Berdasarkan temuan tersebut, tim Lean Six Sigma kemudian melakukan perbaikan pada proses pengaturan suhu dalam produksi, serta melakukan pelatihan kepada operator untuk menjaga kualitas dan konsistensi suhu.

Baca lainnya ?  5 Strategi Cerdas Optimalisasi Transportasi

Pada langkah ini, PT. Elektronik Makmur melakukan berbagai perbaikan dalam proses produksi untuk mengurangi DPMO. Berikut adalah beberapa contoh perbaikan dan tahapannya, beserta angka yang relevan:

Langkah 1: Identifikasi penyebab cacat produk

  • Tim Lean Six Sigma melakukan analisis dan mengidentifikasi penyebab utama cacat produk, seperti masalah pada komponen, kesalahan operator, atau ketidaksesuaian proses.
  • Dari 1.000.000 produk, ditemukan 10.000 cacat.

Berikut ini penjelasan rinci mengenai masalah dalam proses identifikasi penyebab cacat produk di PT. Elektronik Makmur:

Masalah pada komponen:

  • Tim Lean Six Sigma menemukan bahwa beberapa komponen yang digunakan dalam produksi memiliki kualitas yang tidak konsisten dan kadang-kadang mengalami kerusakan selama proses produksi.
  • Contoh angka: Dari 10.000 cacat yang ditemukan, 4.000 cacat disebabkan oleh masalah komponen.

Kesalahan operator:

  • Kesalahan operator terjadi ketika operator tidak mengikuti prosedur kerja yang benar atau melakukan kesalahan dalam penanganan dan pengerjaan produk.
  • Dari 10.000 cacat yang ditemukan, 3.500 cacat disebabkan oleh kesalahan operator.

Ketidaksesuaian proses:

  • Tim Lean Six Sigma menemukan bahwa beberapa proses produksi belum dioptimalkan dan menyebabkan ketidakefisienan serta cacat pada produk akhir.
  • Dari 10.000 cacat yang ditemukan, 2.500 cacat disebabkan oleh ketidaksesuaian proses.

Langkah 2: Implementasi perbaikan pada komponen dan proses

Tim Lean Six Sigma membuat rencana perbaikan yang melibatkan perbaikan komponen bermasalah, memperbaiki proses produksi, dan melatih operator.

Begini penjelasan mengenai tindakan perbaikan yang dilakukan PT. Elektronik Makmur pada komponen dan proses, Mengukur Kinerja untuk Sukses Lean Six Sigma:

#1: Perbaikan pada komponen

  • Tim Lean Six Sigma bekerja sama dengan pemasok komponen untuk meningkatkan kualitas dan konsistensi komponen yang diterima.
  • Contoh tindakan: Pemasok sebelumnya memiliki tingkat cacat komponen sebesar 3%, setelah perbaikan bersama, tingkat cacat komponen berhasil diturunkan menjadi 1%.
  • Hasil angka: Dari 4.000 cacat yang disebabkan oleh masalah komponen, jumlah cacat berkurang menjadi 1.000.

#2: Perbaikan pada proses produksi

  • Tim Lean Six Sigma mengidentifikasi proses produksi yang memiliki ketidakefisienan dan menyebabkan cacat produk.
  • Mereka kemudian menganalisis dan merancang ulang proses tersebut, misalnya dengan mengurangi langkah-langkah yang tidak perlu atau menambahkan kontrol kualitas.
  • Contoh tindakan: Proses pemasangan komponen sebelumnya memiliki tingkat cacat sebesar 4%, setelah perbaikan proses, tingkat cacat berhasil diturunkan menjadi 2%.
  • Hasil angka: Dari 2.500 cacat yang disebabkan oleh ketidaksesuaian proses, jumlah cacat berkurang menjadi 1.250.

#3: Pelatihan operator

  • PT. Elektronik Makmur melatih operator untuk mengikuti prosedur kerja yang telah diperbaiki dan menjaga konsistensi pengerjaan.
  • Contoh tindakan: Setelah pelatihan, tingkat kesalahan operator turun dari 10% menjadi 5%.
  • Hasil angka: Dari 3.500 cacat yang disebabkan oleh kesalahan operator, jumlah cacat berkurang menjadi 1.750.
Baca lainnya ?  Teknik A3 Problem Solving Pada Pendekatan Lean Six Sigma

Dan setelah perbaikan, cacat produk berkurang menjadi 3.000 dari 1.000.000 produk.


“Jangan menunda lagi untuk memperbaiki produktivitas dan profitabilitasmu, ayo gabung bersama PT MITRA PRIMA PRODUKTIVITAS dan COACH WAWANG sekarang!”


Langkah 3: Monitoring dan evaluasi

  • Tim Lean Six Sigma melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa perbaikan yang telah diimplementasikan berjalan efektif dan cacat produk tetap rendah.
  • Setelah 3 bulan, cacat produk tetap stabil di angka 3.000 dari 1.000.000 produk.

Dalam implementasi perbaikan ini, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

  • Komunikasi yang efektif antara tim Lean Six Sigma dan seluruh karyawan perusahaan.
  • Keterlibatan semua pihak, mulai dari manajemen hingga operator.
  • Fokus pada perbaikan berkelanjutan dan bukan hanya mencari solusi jangka pendek.

Untuk membuat standar baru dan mengelola perubahan, PT. Elektronik Makmur perlu:

  1. Mendokumentasikan perubahan yang telah diimplementasikan dan menyusun prosedur kerja baru.
  2. Melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada karyawan terkait perubahan yang telah dilakukan.
  3. Mengadakan sesi tanya jawab dan diskusi untuk mengatasi kekhawatiran karyawan dan memastikan mereka mendukung perubahan.
  4. Mengawasi kinerja dan melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan perubahan telah berjalan efektif dan sejalan dengan tujuan perusahaan.

Langkah 4: Menghitung DPMO setelah perbaikan Setelah perbaikan dilakukan

Ini menghitung, tingkat cacat turun menjadi 20 cacat dari 1.000 unit yang dihasilkan. Mari kita hitung DPMO setelah perbaikan:

DPMO setelah perbaikan = (Jumlah cacat baru / (Jumlah kesempatan cacat per unit x Jumlah unit)) x 1.000.000 DPMO setelah perbaikan = (20 / (5 x 1.000)) x 1.000.000 DPMO setelah perbaikan = (20 / 5.000) x 1.000.000 DPMO setelah perbaikan = 4.000

Dengan perbaikan yang dilakukan, PT. Elektronik Makmur berhasil menurunkan DPMO dari 12.000 menjadi 4.000, atau penurunan sebesar 66,67%!

Hal ini tentu saja berdampak positif bagi perusahaan, baik dari segi kualitas produk, kepuasan pelanggan, maupun efisiensi biaya produksi.

Mengukur Kinerja untuk Sukses Lean Six Sigma pada contoh kasus bisnis PT. Elektronik Makmur yang berhasil meningkatkan DPMO melalui penerapan Lean Six Sigma. Semoga contoh ini memberi inspirasi dan gambaran nyata tentang bagaimana perhitungan dan penerapan Lean Six Sigma dapat membantu perusahaan meningkatkan kualitas produk dan mengurangi pemborosan. Selamat mencoba dan sukses selalu!

Demikian artikel kali ini tentang mengukur kinerja untuk sukses Lean Six Sigma. Semoga informasi yang disampaikan bermanfaat dan dapat membantu Anda dalam menerapkan Lean Six Sigma di bisnis Anda.

Selamat mencoba dan sukses selalu! Salam Produktivitas!

Dan Anda bisa terus belajar bersama dengan kami di Jago Kaizen dan Coach Wang.

Ingin mempelajari secara langsung dan privat mengenai LEAN SIX SIGMA?

Bersama Coach Wang

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Kontak Coach Wang