Meningkatkan Profitabilitas Bisnis dengan Implementasi AM & PM

Halo, Sobat Pemeliharaan! Apakah kalian tahu bahwa Meningkatkan produktivitas dan profitabilitas dengan AM dan PM memiliki peranan penting bagi organisasi Bisnis? Menurut Japanese Institute of Plant Maintenance (JIPM), kedua metode ini sangat efektif dalam mengoptimalkan kinerja mesin dan peralatan serta mengurangi downtime. Yuk, kita bahas lebih lanjut tentang hubungan antara AM dan PM serta bagaimana cara agar keduanya bisa terimplementasi dengan sukses.

Hubungan AM dan PM dalam Peningkatan Produktivitas dan Profitabilitas Organisasi Menurut JIPM

Autonomous Maintenance dan Preventive Maintenance memiliki tujuan yang sama, yaitu menjaga kinerja mesin dan peralatan agar selalu dalam kondisi optimal. Keduanya saling melengkapi dan memberikan dampak positif pada produktivitas dan profitabilitas organisasi.

  • Contoh AM dalam Peningkatan Produktivitas: Melalui pelaksanaan AM, operator mesin memastikan kebersihan, pelumasan, dan ketegangan (CILT) secara rutin. Dengan demikian, mesin akan bekerja lebih efisien dan menghasilkan produk berkualitas tinggi. Misalnya, dengan AM, mesin produksi X mampu meningkatkan output produk dari 100 unit/jam menjadi 120 unit/jam.
  • Contoh PM dalam Peningkatan Profitabilitas: PM membantu mengurangi biaya perawatan, mengurangi downtime, serta meningkatkan umur mesin dan peralatan. Misalnya, dengan PM, perusahaan berhasil mengurangi biaya perawatan mesin Y sebesar 20% dan mengurangi downtime dari 10 jam/bulan menjadi 5 jam/bulan.

Cara agar AM dan PM Terimplementasi dengan Sukses

Untuk mengimplementasikan AM dan PM dengan sukses, perlu ada beberapa langkah yang harus diikuti:

  1. Komitmen Manajemen: Manajemen harus mendukung penuh penerapan AM dan PM, termasuk menyediakan sumber daya dan pelatihan yang diperlukan.
  2. Pendidikan dan Pelatihan: Operator, teknisi, dan staf maintenance perlu diberi pelatihan mengenai konsep, teknik, dan praktek terbaik AM dan PM.
  3. Kerjasama Tim: Semua pihak yang terlibat dalam proses perawatan harus bekerja sama dan berkomunikasi secara efektif.
  4. Evaluasi dan Penyesuaian: Secara berkala, evaluasi kinerja AM dan PM dan buat penyesuaian jika diperlukan untuk terus meningkatkan efektivitas perawatan.
Baca lainnya ?  Total Productive Maintenance untuk Berbagai Industri Jasa

“Kembangkan kemampuan Total Productive Maintenance bersama Senior TPM Consultant terakriditasi,
dan optimalkan kinerja bisnis Anda!”


Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Implementasi AM dan PM

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi AM dan PM antara lain:

  1. Jadwal Perawatan: Buat jadwal perawatan yang jelas dan pastikan semua pihak terlibat mengetahuinya.
  2. Standar Kerja: Tetapkan standar kerja yang jelas untuk setiap tugas perawatan AM dan PM, dan pastikan semua pihak memahami dan mematuhi standar tersebut.
  3. Sistem Pelaporan: Kembangkan sistem pelaporan yang efektif untuk memonitor dan mengontrol pelaksanaan AM dan PM, serta untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
  4. Kontinuitas: Jaga kontinuitas dalam penerapan AM dan PM, jangan biarkan inisiatif ini hanya berjalan sesaat dan kemudian terlupakan.

Contoh penjelasan implementasi:

Misalnya, perusahaan A ingin mengimplementasikan AM dan PM. Mereka mulai dengan mengadakan pelatihan bagi operator, teknisi, dan staf maintenance tentang prinsip-prinsip dasar AM dan PM. Setelah pelatihan selesai, mereka menyusun jadwal perawatan yang mencakup aktivitas AM dan PM serta menetapkan standar kerja untuk setiap tugas.

Perusahaan A kemudian menerapkan sistem pelaporan yang efektif untuk memastikan bahwa setiap aktivitas perawatan tercatat dan dievaluasi secara berkala. Dalam evaluasi tersebut, mereka menemukan bahwa ada beberapa area yang memerlukan perbaikan, seperti pelumasan dan ketegangan pada mesin B. Mereka kemudian mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan dan terus memonitor kinerja mesin tersebut.

Dengan demikian, perusahaan A berhasil mengimplementasikan AM dan PM dengan sukses, yang berdampak pada peningkatan produktivitas dan profitabilitas organisasi mereka.


“Lupakan cara lama yang tidak efektif, daftarlah sekarang bersama PT MITRA PRIMA PRODUKTIVITAS dan COACH WAWANG
untuk meraih sukses lebih mudah!”


Audit Pengendalian Disiplin Implementasi AM dan PM

Untuk menjamin pelaksanaan AM dan PM sesuai dengan kaidah TPM, perlu dilakukan audit secara berkala. Audit ini bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan perawatan dilakukan dengan benar dan efektif, serta mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Berikut ini adalah cara dan tahapan melakukan audit AM dan PM, serta aspek-aspek lain yang perlu diperhatikan:

Baca lainnya ?  Peningkatan Berkelanjutan melalui Siklus PDCA

Tahapan Audit AM dan PM

  1. Perencanaan Audit. Tentukan jadwal audit, ruang lingkup audit, serta kriteria dan indikator yang akan digunakan dalam audit. Jadwal audit sebaiknya disesuaikan dengan jadwal perawatan yang telah ditetapkan sebelumnya.
  2. Pembentukan Tim Audit. Bentuk tim audit yang terdiri dari anggota yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan bidang yang akan diaudit. Tim audit bisa terdiri dari staf internal perusahaan atau ahli eksternal yang memiliki pengalaman dalam TPM dan JIPM.
  3. Pelaksanaan Audit. Tim audit akan melakukan penilaian terhadap pelaksanaan AM dan PM sesuai dengan kriteria dan indikator yang telah ditetapkan. Audit dilakukan melalui observasi langsung, wawancara dengan personel yang terlibat dalam perawatan, serta evaluasi dokumen dan catatan perawatan.
  4. Laporan Audit. Setelah audit selesai, tim audit akan menyusun laporan audit yang mencakup temuan, rekomendasi perbaikan, serta penilaian keseluruhan terhadap pelaksanaan AM dan PM.
  5. Tindak Lanjut Audit. Manajemen perusahaan dan tim perawatan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan rekomendasi perbaikan yang diberikan oleh tim audit. Kemudian, evaluasi kembali kinerja AM dan PM setelah perbaikan dilakukan untuk memastikan bahwa hasilnya sesuai dengan harapan.

Sistem Scoring Audit

Dalam audit AM dan PM, sistem scoring biasanya digunakan untuk mengukur sejauh mana kegiatan perawatan sesuai dengan standar TPM dan JIPM. Scoring ini bisa menggunakan skala numerik, seperti 1-5 atau 1-10, atau skala kualitatif, seperti “baik”, “cukup”, dan “kurang”.

Baca lainnya ?  Implementasi TPM Mendongkrak Peningkatan Kepuasan Pelanggan

Contoh audit yang benar menurut TPM

Misalnya, tim audit akan menilai pelaksanaan AM dan PM pada perusahaan X. Mereka melakukan observasi langsung pada kegiatan perawatan, seperti pembersihan, inspeksi, pelumasan, dan pengetatan. Tim audit juga melakukan wawancara dengan operator, teknisi, dan staf maintenance untuk memastikan bahwa mereka memahami dan melaksanakan tugas perawatan sesuai dengan standar TPM dan JIPM.

Setelah mengevaluasi semua aspek yang relevan, tim audit memberikan skor untuk setiap indikator dan menghitung skor keseluruhan. Jika skor keseluruhan di bawah ambang batas yang ditetapkan, tim audit akan memberikan rekomendasi perbaikan yang perlu dilakukan oleh perusahaan X.

Dengan melakukan audit AM dan PM secara berkala dan sistematis, perusahaan dapat memastikan bahwa pelaksanaan perawatan sesuai dengan kaidah TPM dan JIPM, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan profitabilitas organisasi. Selain itu, audit juga membantu perusahaan dalam mengidentifikasi area perbaikan dan memastikan bahwa rekomendasi perbaikan diimplementasikan dengan benar.

Nah, Sobat Pemeliharaan, itulah cara dan tahapan melakukan audit AM dan PM, serta pembentukan tim kerja dan sistem scoring-nya menurut TPM JIPM. Dengan melaksanakan audit secara konsisten, kita dapat terus mengoptimalkan proses perawatan dalam perusahaan dan menghasilkan kinerja yang lebih baik.

Ayo, mari kita pastikan pelaksanaan AM dan PM dalam perusahaan kita sesuai dengan kaidah TPM, dan jangan ragu untuk melakukan audit secara berkala. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat membantu kalian dalam menjalankan perawatan mesin dan peralatan di perusahaan kalian.

Selamat mencoba, Sobat Pemeliharaan! Sampai jumpa di pembahasan menarik lainnya!
Salam Produktivitas!
Dan Anda bisa terus belajar bersama dengan kami di Jago Kaizen dan Coach Wang.

Ingin mempelajari secara langsung dan privat tentang TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE?
Anda ingin mengundang trainer atau consulting provider?
PT Mitra Prima Produktivitas adalah provider coaching, mentoring, training, dan consulting ternama di Indonesia untuk kinerja Produktivitas dan peningkatan Profitabilitas.

Bersama Coach Wawang

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

× Kontak Coach Wang